Jangan Lewatkan, Amalan di Masjid Nabawi Yang Bernilai Jihad

Suasana jemaah yang mengikuti kajian Bahasa Indonesia oleh Ustadz DR Ariful Bahri, MA, di Masjid Nabawi, Madinah. Foto: Denny Armandhanu/kumparan

Sahabat umroh riau, Ada sebuah amalan di Masjid Nabawi yang terhitung sebagai jihad di jalan Allah ta’ala, yaitu datang ke Masjid Nabawi dengan niatan menuntut ilmu.

Hanya dengan niat belajar saat melangkahkan kaki menuju Masjid Nabawi, itu laksana berjihad di jalan Allah ta’ala. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ جَاءَ مَسْجِدِي هَذَا، لَمْ يَأْتِهِ إِلاَّ لِخَيْرٍ يَتَعَلَّمُهُ أَوْ يُعَلِّمُهُ، فَهُوَ بِمَنْزِلَةِ الْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ. وَمَنْ جَاءَ لِغَيْرِ ذَلِكَ، فَهُوَ بِمَنْزِلَةِ الرَّجُلِ يَنْظُرُ إِلَى مَتَاعِ غَيْرِهِ

Barangsiapa mendatangi masjidku ini, ia tidak datang kecuali untuk kebaikan yang ingin dia pelajari atau diajarkan, maka kedudukannya seperti mujahid di jalan Allah. Dan barangsiapa datang untuk selain itu, maka ia laksana orang yang hanya memandang barang orang lain. [HR. Ibnu Majah no. 227]

Ustadz DR Ariful Bahri, MA, usai mengisi kajian Bahasa Indonesia di Masjid Nabawi, Madinah. Foto: Denny Armandhanu/kumparan

Beliau adalah Ustadz DR Ariful Bahri, MA merupakan lulusan Program Doktoral Jurusan Aqidah di Universitas Islam Madinah yang berasal dari Bangkinang, Kabupaten Kampar Provinsi Riau yang diberi kesempatan oleh Kerajaan Arab Saudi menjadi satu-satunya orang Indonesia yang memberikan kajian agama dalam bahasa Indonesia di Masjidil Nabawi.

Ustadz DR Ariful Bahri, MA mendapat izin menggantikan Ustadz Dr Firanda Andirja dan Ustadz Dr Abdullah Roy yang sebelumnya mengisi kajian tersebut, dikarenakan keduanya sudah menyelesaikan program doktoral di Madinah dan kembali ke Indonesia.

Sehingga beberapa saat lalu kajian sempat terhenti, dan kembali dilaksanakan sekarang oleh Ustadz DR Ariful Bahri, MA. Kajian ini rutin dilaksanakan setiap hari, ba’da Maghrib sampai Isya di pintu 19 bagian belakang Masjid Nabawi.

Untuk diketahui, bukan sembarang orang yang bisa mengisi pengajian di Masjid Nabawi. Sebelumnya pengelola Masjid Nabawi mengajukan permohonan kepada UIM untuk mencarikan mahasiswa S3 untuk mengisi kajian berbahasa Indonesia.

Lantas, kampus memilih mahasiswa yang dianggap layak melakukannya. Ustadz Ariful mengatakan, salah satu yang dilihat dalam pemilihan itu adalah nilai mahasiswa yang baik. Kemudian kampus mengajukan namanya ke pihak Masjid Nabawi.

Tapi prosesnya tidak berhenti sampai di situ, ada ujiannya.”Lalu diadakan pertemuan dengan syeikh-syeikh kibar (besar) di sini. Diadaptasi lagi, dites, ditanya-tanya,” kata Ustadz Ariful, Ketika ditanya bagaimana dia bisa terpilih, Ustadz Ariful mengatakan, “Saya bukan yang terbaik, biasa-biasa saja, ini semua taufik dari Allah.”

  • Anda mencari paket umroh yang memenuhi semua kebutuhan anda?
  • Anda mencari informasi biaya paket umroh yang sesuai dengan budget anda? silahkan klik gambar dibawah.

Artikel yang Direkomendasikan