Jejak Pengabdian dan Teladan Syekh Abdulaziz Al-Sheikh, Mufti Besar Arab Saudi

Arab Saudi Berduka, Mufti Besar Syekh Abdulaziz Al-Sheikh Wafat di Usia 82 Tahun

Arab Saudi tengah berduka setelah wafatnya Mufti Besar Kerajaan, Syekh Abdulaziz Al-Sheikh, pada Selasa pagi di Riyadh, dalam usia 82 tahun.

Diwan Kerajaan (Royal Court) mengumumkan kabar duka ini secara resmi, menyebut kepergian beliau sebagai kehilangan besar bukan hanya bagi Kerajaan, tetapi juga bagi seluruh dunia Islam.

Salat jenazah telah dilaksanakan di Masjid Imam Turki bin Abdullah, Riyadh, setelah salat Ashar waktu setempat.

Raja Salman memerintahkan agar salat jenazah ghaib digelar di Masjidil Haram Makkah, Masjid Nabawi Madinah, dan seluruh masjid di wilayah Kerajaan.

Raja Salman bersama Putra Mahkota dan Perdana Menteri Mohammed bin Salman juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga Syekh Abdulaziz, rakyat Saudi, dan umat Islam di seluruh dunia.

“Dengan wafatnya Syekh Abdulaziz Al-Sheikh, Arab Saudi dan dunia Islam kehilangan seorang ulama besar yang mendedikasikan hidupnya untuk pelayanan terhadap Islam dan kaum Muslimin,” demikian pernyataan resmi Royal Court.


Perjalanan Hidup yang Didedikasikan untuk Ilmu

Syekh Abdulaziz Al-Sheikh lahir di Makkah, 30 November 1943. Sejak kecil, beliau telah menghafal Al-Qur’an. Namun, pada usia 17 tahun, beliau kehilangan penglihatan sepenuhnya.

Pada tahun 1961, beliau melanjutkan studi di Fakultas Syariah Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh, dan lulus pada 1965.

Karier akademiknya dimulai sebagai pengajar di Ma’had Imam al-Da’wah, Riyadh, lalu menjadi dosen di Fakultas Syariah dan Institut Tinggi Peradilan.

Selain itu, beliau juga menjadi imam di sejumlah masjid besar Riyadh, termasuk Masjid Imam Turki bin Abdullah.

Pada tahun 1982, beliau dipercaya sebagai imam dan khatib di Masjid Namirah, Arafah, tempat beliau menyampaikan khutbah Arafah selama 33 tahun berturut-turut hingga 2014.


Peran Sentral di Lembaga Keagamaan

Syekh Abdulaziz dikenal sebagai sosok penting dalam lembaga keagamaan Saudi.

  • 1987: Diangkat menjadi anggota Hai’ah Kibaril Ulama (Dewan Ulama Senior).
  • 1991: Bergabung sebagai anggota tetap Lajnah Daimah lil Buhuts wal Ifta (Komite Fatwa Tetap).
  • 1995: Menjadi Wakil Mufti Besar.
  • 1999: Setelah wafatnya Syekh Abdulaziz bin Baz, beliau ditunjuk sebagai Mufti Besar Arab Saudi, sekaligus Ketua Dewan Ulama Senior dan Kepala Presidensi Umum Riset Ilmiah dan Ifta.

Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Ketua Dewan Tertinggi Liga Muslim Dunia (MWL), memperkuat pengaruhnya di tingkat internasional.


Garis Keturunan dan Pengaruh Global

Syekh Abdulaziz berasal dari keluarga ulama terkemuka Alu Syaikh, keturunan langsung Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab, tokoh Islam yang berpengaruh dalam sejarah Arab Saudi.

Beliau memiliki nasab ke Bani Tamim, salah satu kabilah yang dikenal melahirkan banyak tokoh besar dan pemimpin berpengaruh.

Kiprahnya membuat namanya berkali-kali tercatat dalam daftar The Muslim 500 sebagai salah satu Muslim paling berpengaruh di dunia.

Pada periode 2009-2013, beliau secara konsisten berada di 20 besar tokoh Muslim berpengaruh global.


Warisan dan Pengabdian

Sepanjang hidupnya, Syekh Abdulaziz Al-Sheikh meninggalkan warisan besar berupa dedikasi pada ilmu syariah, peran sentral dalam membimbing arah keagamaan Arab Saudi, dan pengabdian panjang bagi umat Islam di seluruh dunia.

Wafatnya beliau meninggalkan teladan yang akan dikenang oleh generasi mendatang.

Artikel yang Direkomendasikan