Mencuci Ka’bah, Tradisi Islam Dan Sunnah Kenabian

Upacara pencucian Kakbah Suci dilakukan pada hari Minggu (21 juli 2024) oleh Wakil Gubernur Makkah Pangeran Saud bin Mishal bin Abdulaziz atas nama Raja Salman, Saudi Press Agency melaporkan.

Setibanya di Masjidil Haram, ia diterima oleh Dr. Tawfiq Al-Rabiah, menteri haji dan umrah sekaligus ketua dewan direksi Otoritas Umum untuk Perawatan Dua Masjid Suci, bersama dengan Sheikh Dr. Abdulrahman Al-Sudais, presiden urusan agama di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Setibanya di sana, wakil gubernur membersihkan bagian dalam Kakbah dengan air Zamzam yang dicampur dengan air mawar. Setelah itu, ia melakukan tawaf dua rakaat.

Al-Sudais mengatakan bahwa mencuci Kakbah Suci merupakan tradisi Islam, sunnah kenabian, dan cerminan kepemimpinan Saudi di panggung global.

Beliau menambahkan: “Allah telah memberkahi negeri ini dengan kehormatan untuk melayani dan merawat Dua Masjid Suci dan para pengunjungnya, serta menjadikan Kerajaan Arab Saudi sebagai pemimpin dalam tugas mulia ini.

“Momen ini sangat disyukuri oleh umat Islam dan masyarakat negara kita, karena Allah telah memuliakan Kerajaan Arab Saudi, para pemimpinnya, dan warga negaranya dengan hak istimewa ini.”

Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada raja dan putra mahkota pada kesempatan itu dan memuji penyediaan layanan komprehensif kepada para jamaah dan jemaah umrah.

Dr. Fawaz Al-Dahas, profesor sejarah di Universitas Umm Al-Qura, mengatakan kepada Arab News bahwa “membersihkan Kakbah adalah kehormatan besar yang dilakukan pemerintah Kerajaan setiap tahun. Peristiwa luar biasa ini adalah kehormatan yang tak tertandingi, yang menunjukkan dedikasi dan penghormatan Kerajaan terhadap tempat tersuci di Bumi.”

Ia menjelaskan bahwa selama acara ini, penutup luar atau kiswah Kakbah disingkirkan, dan dinding bagian dalam dibersihkan menggunakan air Zamzam yang dicampur dengan air mawar dari Taif, beserta parfum terbaik. Potongan kain putih yang dibasahi campuran ini digunakan untuk mengelap dinding bagian dalam dan lantai. Setelah proses pembersihan selesai, Kakbah ditutup kembali.

Dr. Ayed Al-Zahrani, profesor sejarah Islam, mengatakan kepada Arab News bahwa mencuci Kakbah adalah tradisi suci Islam yang dilakukan setiap tahun di bulan Muharram.

Ia mencatat bahwa acara tersebut dihadiri oleh pejabat senior negara, termasuk gubernur Makkah atau perwakilannya, bersama dengan tokoh-tokoh Islam terkemuka dari seluruh dunia.

“Upacara ini memiliki makna simbolis, yang melambangkan pembersihan moral dan spiritual sebagai persiapan untuk musim umrah, serta memastikan para peziarah diterima di lingkungan yang bersih dan suci,” katanya.

Sumber: arabnews.com

  • Anda mencari paket umroh di pekanbaru riau yang memenuhi semua kebutuhan anda?
  • Anda mencari informasi biaya paket umroh di pekanbaru riau yang sesuai dengan budget anda? silahkan klik gambar dibawah.

Artikel yang Direkomendasikan