Bergaul dengan orang Timur Tengah terutama orang Saudi Arabia dan Kuwait sejak tahun 1993, saya telah mengamati beberapa kebiasaan, di antaranya:
- Jika berjalan atau berdampingan, mereka menggandeng tangan kita sebagai tanda penghormatan kepada kita. Meskipun mungkin terasa sedikit risih bagi beberapa orang.
- Saat makan bersama, mereka hampir selalu melayani kita dengan baik, mengambilkan nasi atau lauknya, bahkan memilihkan makanan-makanan dan menyuapkan setengahnya. Jika mereka melakukannya, kita tidak boleh menolaknya. Jawaban “kholas” (sudah) bisa membuat mereka sedih. Kita harus menerimanya dengan baik dan makanlah.
- Saat berbicara bersama, hampir setiap kalimat yang diucapkan diakhiri dengan doa seperti “Allah Yusalmik,” “Thawwallahu Umurok,” “Sallamakallah,” “Allah Yubaarik Fik,” “Hafidhokallah,” “Allah Yuhayyik,” dan sebagainya.
- Jika baru datang atau berjumpa, mereka akan bertanya tentang kabar tanpa henti. Bahkan jika kita sudah menjawab “bikheir Alhamdulillah” (baik, terima kasih), mereka akan bertanya tentang kabar orang tua kita, anak-anak kita, keluarga kita, dan orang-orang yang sama-sama dikenal satu per satu. Kadang kita harus mencari jawaban yang berbeda agar jawaban kita tidak terdengar monoton, meskipun artinya tetap sama: baik Alhamdulillah (alhamdulilla bikheir, thayyib walillahil hamad wal munnah, nahmadullaha wa nasykuruh, dll).
Sumber: https://shorturl.at/dDNSZ, dengan perubahan seperlunya.
- Anda mencari paket umroh di pekanbaru riau yang memenuhi semua kebutuhan anda?
- Anda mencari informasi biaya paket umroh di pekanbaru riau yang sesuai dengan budget anda? silahkan klik gambar dibawah.
