Sahabat Umroh Pekanbaru Riau dan Sekitarnya, yang di maksud “orang yang sudah meninggal menunaikan ibadah umroh” adalah di “digantikan” atau di “badal” oleh orang yang masih hidup. Ada beberapa hadis yang menerangkan hal ini, diantaranya :
Pertama, hadis Abu Razin Al ‘Uqaili, dia mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam lalu bertanya:
يا رسول الله إن أبي شيخ كبير لا يستطيع الحج و لا العمرة و لا الظعن : قال ( حج عن أبيك واعتمر )
Wahai Rasulullah, ayahku sudah sangat tua, tidak mampu haji, umrah, dan perjalanan.
Beliau menjawab, “Hajikanlah ayahmu dan umrahkanlah.”
(HR. Ibnu Majah, Tirmidzi, Nasa’i dll)
Kedua, hadis Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma
أتى رجل النبي صلى الله عليه وسلم فقال له إن أختي نذرت أن تحج وإنها ماتت فقال النبي صلى الله عليه وسلم لو كان عليها دين أكنت قاضيه قال نعم قال فاقض الله فهو أحق بالقضاء
Seorang laki-laki menemui Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya kepada beliau, “Sesungguhnya saudara perempuanku bernadzar untuk berhaji, tetapi ia meninggal dunia”.
Maka Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Andaikata ia mempunyai hutang, bukankah engkau akan membayarnya ?”
“Iya”. Jawabnya
Beliau kemudian bersabda, ”Maka bayarlah hutang haji itu kepada Allah, sebab Allah lebih berhak untuk dibayar” (HR. Bukhari)
Dua hadis di atas sangat jelas menerangkan, bahwa haji dan umrah adalah diantara ibadah yang pahalanya dapat diteruskan untuk orang lain. Bukan berarti hanya orang yang dia niatkan yang mendapat pahala umrah atau haji, namun juga orang yang menghajikan atau mengumrahkan, juga mendapat pahala, tanpa sedikitpun dikurangi.
Referensi: https://konsultasisyariah.com/33713-pahala-haji-dan-umrah-untuk-mertua.html
- Anda mencari paket umroh di pekanbaru riau yang memenuhi semua kebutuhan anda?
- Anda mencari informasi biaya paket umroh di pekanbaru riau yang sesuai dengan budget anda? silahkan klik gambar dibawah.